Tukang sapu dan tukang cuci adalah pegawai yang paling terdampak akibat tidak transparan dan tidak akuntabelnya pendistribusian remunerasi pada RSUD TCD Sigli.
Penyimpanan sementara limbah B3 infeksius, patologis, dan tajam RSUD Teungku Chik Ditiro Sigli dilakukan di TPS terbuka tanpa alat pendingin atau cold storage atau freezer agar temperatur untuk penyimpanan limbah B3 infeksius, patologis, dan tajam, memenuhi standar pengelolaan limbah B3 kategori satu.
Pada Juli 2001, selama dua hari berturut-turut, militer Indonesia melakukan bumi hangus di Tiro, Pidie. Laki-laki menyingkir ke pegunungan untuk menyelamatkan diri. Perempuan bertahan. Mereka diteror, disiksa, dan diinterogasi.
Arjuna mengirimkan surat ke Stockholm, Swedia, tempat para petinggi GAM bermukim. Ia mendesak agar Stockholm tidak hanya berpangku tangan atas kondisi Aceh yang telah berdarah-darah akibat konflik bersenjata antara GAM dan Pemerintah Indonesia. GAM membutuhkan senjata dan logistik perang. Balasan dari Stockholm cukup mengejutkan: pemecatan Arjuna.
Arjuna memimpin penyerangan Mapolsek Batee pada 2 September 1990 setelah ayah dan adiknya diculik dan disekap di Pos Sattis di asrama TNI di Kota Bakti atau Lameulo. Satu hari berselang setelah penyerangan Mapolsek, rumahnya di Gampong Seulatan, Batee, dibakar. Dua rumah lainnya di gampong tersebut juga ikut dibakar.
Dua anggota Brimob BKO Tiro ditembak di Tugu Gampong Pulo Keunari, Tiro, Pidie, sekitar pukul 10.00 WIB Selasa, 24 Juli 2001. Puluhan Brimob masuk ke pemukiman penduduk di Gampong Pulo Keunari, Gampong Peunadok, dan Gampong Pulo Glumpang, Kecamatan Tiro/Truseb, untuk membalas kematian dua rekannya. Brimob membakar rumah, kedai, kilang padi, serta menembak ternak dan menembak warga.